BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita selalu melihat seseorang menggunakan alat komunikasi untuk
dapat berhubungan dengan seseorang yang dikehendakinya. Seiring dengan
pertumbuhan ilmu pengetahuan, teknolog, dan informasi dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang cukup signifikan di lingkungan masyarakat indonesia.
Orang-orang dulu tidak secanggih dengan orang-orang di jaman sekarang.
Apabila kita mengamati secara detail, ada beberapa
perbedaan yang membedakan antara orang-orang jaman dahulu dan jaman sekarang.
Salah satu diantaranya dalam perbedaan cara berkomunikasi dengan sesama atau
dengan kerabat kita. Dahulu sangat sulit kita berkomunikasi dengan kerabat kita
yang jauh disana tetapi jaman sekarang kalaupun kerabat kita sangat jauh, kita
masih dapat berkomunikasi dengan mudahnya yaitu kita menggunakan salah satu
contoh alat komukasi yaitu telfon genggam, gadget yang satu ini sangat menonjol
di jaman sekarang di bandingkan dengan gadget-gadget yang lain. Coba kita liat
di jaman dahulu, orang-orang hanya mengandalkan selembar kertas untuk biasa
berkomunikasi dengan kerabatnya yang berada jauh disana yaitu dengan salah
diantaranya menggunakan surat menyurat walaupun masih sedikit orang yang
mempergunakan surat untuk dapat berkomunikasi dengan para kerabatnya yang jauh
disana tetapi surat merupakan suatu alat komunikasi yang ada di jaman dahulu.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah syarat surat yang baik?
2.
Apakah ciri-ciri surat dan fungsi surat?
3.
Bagaimanakah bentuk-
bentuk surat?
C.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui syarat surat yang baik.
2.
Untuk ciri-ciri
surat dan fungsi surat
3.
Untuk bisa
mengetahui cara bentuk-bentuk surat.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
SURAT
1.
Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa departemen
pendidikan nasional
Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
2. PRAJUDI
ATMOSUDIRDJO
Surat adalah helai kertas yang ditulis atas nama pribadi penulis atau atas nama kedudukannya dalam organsasi yang ditujukan pada alamat tertentu dan memuat bahan komunikasi.
Surat adalah helai kertas yang ditulis atas nama pribadi penulis atau atas nama kedudukannya dalam organsasi yang ditujukan pada alamat tertentu dan memuat bahan komunikasi.
Jadi,
Surat adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi secara tertulis oleh suatu pihak atau seseorang kepada pihak atau
orang lain.
B. Ciri-ciri surat
1. Surat merupakan pesan tertulis E-mail atau electronic
mail biasa disebut sebagai surat, di atas kertas.
2. Isi pesan dalam surat berupa
informasi atau persuasi
Secara garis besar pesan dalam surat dibagi menjadi 2 golonganya itu informasi dan persuasi. Pesan disebut sebagai informasi jika isinya adalah menyampikan fakta, dan pesan disebut persuasi jika isinya merupakan ungkapan keinginan atau pikiran penulis kepada pembacanya dengan harapan pembacanya bisa berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan.
Secara garis besar pesan dalam surat dibagi menjadi 2 golonganya itu informasi dan persuasi. Pesan disebut sebagai informasi jika isinya adalah menyampikan fakta, dan pesan disebut persuasi jika isinya merupakan ungkapan keinginan atau pikiran penulis kepada pembacanya dengan harapan pembacanya bisa berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan.
3. Surat memiliki bagian yang standar
Ciri khas surat yang membedakannya dengan pesan tertulis lain adalah bagian-bagian yang membentuknya.
Ciri khas surat yang membedakannya dengan pesan tertulis lain adalah bagian-bagian yang membentuknya.
4. Surat memiliki bentuk yang standar
Faktor yang membedakan surat dengan jenis pesan tertulis lain bukan hanya isinya, tapi juga bentuk tampilannya. Contoh bentuk surat
1. Bentuk Resmi
2. Bentuk Lurus
3. Bentuk Bertekuk
Faktor yang membedakan surat dengan jenis pesan tertulis lain bukan hanya isinya, tapi juga bentuk tampilannya. Contoh bentuk surat
1. Bentuk Resmi
2. Bentuk Lurus
3. Bentuk Bertekuk
5. Surat memiliki satu pesan inti
Praktek yang umum dalam korespondensi selalu menganut azas “satu surat satu pesan”.surat wawancara misalnya, pesanya hanya memberitahukan pembaca agar datang untuk wawancara.
Praktek yang umum dalam korespondensi selalu menganut azas “satu surat satu pesan”.surat wawancara misalnya, pesanya hanya memberitahukan pembaca agar datang untuk wawancara.
6. Gaya bahasa surat bisa formal atau informal
Bahasa formal (baku) adalah bahasa yang digunakan
dalam forum resmi seperti rapat resmi, pidato dsb. Kelebihan bahasa formal
adalah ketegasan (tidak terkesan ketidak seriusan) dan kejelasan pesan, dan
kelemahan adalah tidak ekspresif (sulit menunjukan rasa tidak suka, kecewa,
dsb.)
C.
FUNGSI SURAT
Fungsi
dari surat adalah:
1.
Alat untuk menyampaikan idea tau informasi
Surat dijadikan sebagai alat penyampai
informasi dari penulisnya kepada pembaca/penerimanya. Sebagai alat komunikasi
surat tidak hanya bersifat satu arah, melainkan juga dua arah dan ke segala
arah. Artinya surat juga dapat dibalas (surat balasan) sebagai timbal balik dan
surat juga dapat dibuat/ditujukan kepada lebih dari satu orang (surat edaran,
pengumuman, surat pembaca pada surat kabar dan lain-lain).
2.
Bukti tertulis
Surat dapat dijadikan bukti tertulis untuk
berbagai keperluan. Sehingga jika terjadi sesuatu (misalnya kekeliruan) kelak
kemudian hari, surat dapat dijadikan acuan. Misalnya pada surat-surat
perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat juga dapat
diabadikan/diarsipkan untuk kepentingan-kepentingan lain kelak kemudian hari.
3.
Sebagai duta atau wakil penulis
Dalam hal ini penulis tidak perlu langsung
bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan
diwakili oleh surat.
4.
Alat mengingat
5.
Bukti historis
6.
Pedoman kerja
7.
Sebagai alat pengingat karena surat dapat diarsipkan
dan dapat dilihat lagi jika diperlukan
8.
Sebagai alat promosi
9.
Sebagai bahan untuk mengambil keputusan (misalnya surat
penawaran dan surat pelaporan)
D.
SYARAT SURAT YANG BAIK
Surat
dapat dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat berikut:
1.
Surat disusun dengan teknik yang benar, antara lain:
a.
Letak bagian surat sesuai dengan bentuk surat.
b.
Pengetikan betul, jelas, bersih, dan rapi.
c.
Pemakaian kertas yang sesuai, baik ukuran kertas, jenis
kertas maupun warnanya.
2.
Isi surat dinyatakan dengan jelas, ringkas, dan
eksplisit.
3.
Menggunakan bahasa yang:
a.
Tepat, sesuai dengan orang yang menerimanya, sesuai isi
yang dikandungnya.
b.
Efektif:
1.
Sederhana
2.
Ringkas
3.
Jelas
4.
Sopan
5.
Menarik:
a.
Kalimatnya bervariasi
b.
Menggunakan paragraf induktif
c.
Menggunakan gaya bahasa yang tepat
E. JENIS
SURAT
1. Menurut
kepentingan dan pengirimnya, surat dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
A.
SURAT PRIBADI
Yaitu surat yang dikirimkan
seseoarang kepada orang lain atau suatu organisasi/instansi. Surat lamaran
termasuk surat pribadi. Atau pengertian dari surat pribadi adalah surat yang
dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Sedangkan
yang termasuk surat pribadi adalah :
a.
Surat Keluarga
Surat keluarga adalah surat yang
dibuat seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi atau keluarga.
Surat keluarga biasanya dibuat oleh
anak kepada orangtuanya karena dalam perantauan (misalnya kuliah atau bekerja
di tempat yang jauh), bisa juga surat dari saudara yang satu dengan yang lain
dan berlainan tempat.
b.
Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat seseorang ( pelamar ) yang
ditujukan kepada kantor atau perusahaan tertentu guna mendapatkan pekerjaan
sesuai dengan lowongan pekerjaan yang ditawarkan.
Untuk membuat surat lamaran pekerjaan
perlu memperhatikan tahap-tahapnya yaitu :
1.
Sumber Informasi
Saat ini sangat banyak informasi
lowongan pekerjaan yang dapat diperoleh dengan mudah dari berbagai sumber
informasi tinggal bagaimana seorang pencari kerja dapat memanfaatkan berbagai
sumber yang ada. Sumber informasi lowongan pekerjaan tersebut di antaranya dari
:
a) Iklan
Surat Kabar, Radio, Televisi atau Internet
b) Pengumuman
yang berasal dari kantor/perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja
c) Pengumuman
dari DEPNAKER
d)
Pegawai kantor atau perusahaan, dan sebagainya
2. Pedoman
Penulisan Surat Lamaran
1. Surat
lamaran dapat ditulis tangan oleh pelamar dengan kertas folio bergaris tetapi
tidak boleh pada halaman bolak-balik atau diketik dengan kualitas kertas yang
baik (HVS minimal 60 gram) dengan jarak baris 1,5 spasi. Pada bagian tanda tangan surat lamaran seringkali suatu kantor
khususnya kantor pemerintah menghendaki perlunya dibubuhi materai.
2. Isi
surat lamaran terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal surat
b. Alamat surat
c. Perihal
d. Salam pembuka
e. Kalimat pembuka
f. Data pribadi
g. Data lampiran
h. Kalimat penutup
i. Kata penutup
j. Tanda tangan dan nama jelas
k. Materai jika diminta
3. Lampiran
Surat Lamaran
Lampiran
surat lamaran disesuaikan dengan permintaan dari sumber informasi dan penyusunannya
diurutkan kecuali untuk pas foto dan foto copy bisa diletakkan di atas susunan
lamaran, bisa juga pelamar menambahkan persyaratan lain yang sifatnya
melengkapi syarat yang sudah ada agar lebih bisa menjadi bahan pertimbangan.
Apabila sumber informasi lowongan
kerja tidak mencantumkan/meminta syarat secara lengkap biasanya pelamar
melengkapi surat lamarannya dengan melampirkan
a.
Daftar Riwayat Hidup
b.
Foto Copy Ijasah
c.
Foto Copy KTP dan
d.
Pas foto
4.
Proses Pengajuan
Apabila
surat lamaran sudah dibuat dan semua lampiran sudah siap maka langkah
selanjutnya adalah dikemas atau dimasukkan ke dalam map atau amplop dan di
halaman muka ditulis alamat kantor atau perusahaan yang dituju dan perihalnya.
Selanjutnya lamaran siap dikirim atau diserahkan dan
yang perlu diperhatikan adalah waktu pengiriman atau penyerahan lamaran jangan
sampai melewati batas waktu penerimaan lamaran.
c.
Surat Perijinan
Surat Perijinan adalah surat yang
ditulis seseorang yang isinya menyangkut permohonan ijin kepada pihak tertentu
untuk mendapatkan ijin yang dimaksudkan.
Selain surat bersifat pribadi kepada
instansi atau kantor tempat kerja seseorang, surat ijin juga diperlukan untuk
mendapatkan ijin dari pihak pihak tertentu apabila seseorang atau sebuah
keluarga ingin mengadakan suatu kegiatan atau keramaian di masyarakat hal ini
dimaksudkan agar jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pihak tersebut
bisa ikut bertanggung jawab.
Contoh :
1. Surat ijin untuk tidak masuk kerja
/ sekolah
2. Surat ijin untuk mengadakan
keramaian / hajatan kepada RT atau Lurah dan sebagainya.
B. SURAT
RESMI
Adalah surat yang disampaikan oleh
suatu instansi/lembaga kepada seseorang atau lembaga/instansi lainnya. Surat resmi (surat dinas) terbagi atas beberapa bagian, yaitu:
1.
Surat dinas pemerintah, yaitu surat resmi yang
digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan adminiustrasi pemerintahan.
2.
Surta niaga, yaitu surat resmi yang dipergunakan oleh
perusahaan atau badan usaha.
3.
Surat
sosial, yaitu surat resmi yanng dipergunakan oleh organisasi kemasyarakatan
yang bersifat nirlaba ( nonprofit).
Bagian-bagian surat resmi:
1. Kepala/kop
surat, terdiri dari :
- Nama instansi / lembaga,
ditulis dengan huruf kapital/huruf besar
- Alamat instansi / lembaga,
ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
- Logo instansi / lembaga
2. Nomor
surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
3. Lampiran,
berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
4. Hal,
berupa garis besar isi surat
5. Tanggal
surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
6. Alamat
yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
7. Pembuka/salam
pembuka (diakhiri tanda koma)
8.
Isi surat
(-Uraian
isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan
huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD)
haruslah menyesuaikan).
9. Penutup
surat
Penutup surat, berisi
- salam penutup
- jabatan
- tanda tangan
- nama (biasanya disertai nomor induk
pegawai atau NIP)
10. Tembusan surat, berupa
penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan.
C.
MEMO
Alat
komunikasi bertulis di dalam jabatan sendiri untuk berhubung secara resmi.
2.
Berdasarkan
Jumlah Penerimanya :
a.
Surat Biasa
Surat yang dikirimkan oleh seseorang atau instansi kepada seseorang atau instansi lain.
Surat yang dikirimkan oleh seseorang atau instansi kepada seseorang atau instansi lain.
b.
Surat Edaran
Surat yang dikirimkan untuk beberapa orang atau instansi, namum masih terbatas.
Surat yang dikirimkan untuk beberapa orang atau instansi, namum masih terbatas.
c.
Pengumuman
Surat yang ditujukan kepada khalayak ramai (beberapa orang atau instansi yang identitasnya tidak dapat ditunjukkan satu persatu.
Surat yang ditujukan kepada khalayak ramai (beberapa orang atau instansi yang identitasnya tidak dapat ditunjukkan satu persatu.
3.
Berdasarkan
Keamanan Isinya:
a.
Surat Biasa
Surat yang apabila dibaca oleh pihak lain tidak akan merugikan penerima atau pengirimnya, Misalnya: Surat Undangan dan Surat Edaran.
Surat yang apabila dibaca oleh pihak lain tidak akan merugikan penerima atau pengirimnya, Misalnya: Surat Undangan dan Surat Edaran.
b. Surat Rahasia
Surat yang isinya hanya boleh diketahui oleh pihak yang dituju,tidak boleh diketahui oleh pihak lain.Dan biasannya ditandai oleh kata”RAHASIA”atau disingkat”RHS”.
Surat yang isinya hanya boleh diketahui oleh pihak yang dituju,tidak boleh diketahui oleh pihak lain.Dan biasannya ditandai oleh kata”RAHASIA”atau disingkat”RHS”.
c. Surat Sangat Rahasia
Biasanya Surat ini berhubungan dengn keamanan Negara,Biasanya ditandai oleh kata.”Sangat Rahasia” atau disingkat “SRHS”.
Biasanya Surat ini berhubungan dengn keamanan Negara,Biasanya ditandai oleh kata.”Sangat Rahasia” atau disingkat “SRHS”.
4.
Berdasarkan isi
surat
a.
Surat
Undangan
b.
Surat
Laporan
c.
Surat
Pemberitahuan
d.
Surat
Permohonan Ijin
e.
Surat
Perintah
f.
Surat
Keterangan
g.
Surat
Perjanjian
h.
Surat
Keputusan
i.
Surat
Kuasa
F. BENTUK
SURAT
Bentuk surat adalah pola surat menurut susunan letak
dan bagian – bagian surat. Bentuk-bentuk surat biasanya selalu dipakai dalam
kedinasan atau pekerjaan atau juga keorganisasian. Selain itu bentuk-bentuk
surat biasanya memiliki bentuk susunan atau bentuk struktur yang berbeda dengan
bentuk surat yang lainnya.
Menurut pola umum dalam surat – menyurat dikenal 5
macam bentuk surat,yaitu :
1.
Bentuk lurus
penuh (full block style),
yaitu bentuk surat yang penulisannya semua dimulai dari pinggir sebelah kiri.
artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata lampiran yang ditulis di
sebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri.
Format surat :

Format surat :
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus Penuh (Full Block
Style) :
1.Kop Surat
2.Tanggal dibuatnya surat
3.Nomor Surat
4.Lampiran
5.Hal
6.Surat yang di tujukan
7.Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
1.Kop Surat
2.Tanggal dibuatnya surat
3.Nomor Surat
4.Lampiran
5.Hal
6.Surat yang di tujukan
7.Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
2.
Bentuk lurus (block style), pada
dasarnya sama dengan surat bentuk lurus penuh, perbedaannya terletak pada
penempatan tanggal, salam penutup, nama instansi, nama terang dan nama jabatan
yang ditullis disebelah kanan surat. Format surat :
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial

Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
3.
Bentuk setengah
lurus (semi block style),
sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus, perbedaannya terletak pada penulisan
isi surat dan tiap alinea baru menjoraok (masuk ke dalam). pada praktiknya,
surat dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh perusahaan. Format
surat :
Bagian-bagian surat dari Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial

Bagian-bagian surat dari Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
4.
Bentuk lekuk (indented style),
penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk seperti tangga, dan
setiap alinea baru menjorok kedalam.
Format surat :
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lekuk (Indented Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial

Format surat :
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lekuk (Indented Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
5.
Bentuk
menggantung (hanging paragraph), sebenarnya juga sama dengan surat
bentuk lurus, perbedaannya hanya pada penukisan alamat dan alineanya. Setiap alinea
ditulis rata kiri, sedang baris berikutnya menjorok kedalam.
Bagian-bagian surat dari Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
Bagian-bagian surat dari Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surat
adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi secara tertulis oleh suatu pihak atau seseorang kepada pihak atau
orang lain. Jenis surat dibedakan
atas kepentingan dan pengirimnya, Jumlah Penerimanya, Keamanan
Isinya, Isi
surat. Adapun bentuk-bentuk surat yang biasanya digunakan dalam surat dinas
yaitu bentuk lurus penuh, betuk lurus, bnetuk setengah lurus, bentuk lekuk,
bentuk menggantung.
B. Saran
Dalam membuat surat kita harus memperhatikan kalimat yang
kita gunakan. Hendaknya dalam menulis surat kalimat yang digunakan harus tepat
dan efektif serta tidak terbelit-belit. Sehingga pesan yang terkandung di dalam
surat dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya. Selain itu, sebelum menulis
surat hendaknya kita mengetahui untuk siapa surat yang kita buat. Dengan kita
mengetahui penerima surat tersebut, kita dapat menggunakan kalimat sapaan yang
benar serta jenis surat yang dibuatnya juga benar.
DAFTAR PUSTAKA
Terigan, Djago Drs.
MPd. 2004.Pendidikan Keterampilan Berbahasa.
Jakarta :UT
0 komentar:
Posting Komentar