BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada saat ini
kita dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu
tuntutan agar kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan
membaca. Membaca merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang menduduki
posisi dan peranan yang sangat penting dalam kontek kehidupan manusia (Rahim,
2005). Manusia yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan
semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka mampu menjawab tantangan
hidup pada masa-masa mendatang.
Membaca sebagai
pembelajaran merupakan sarana pengembangan bagi ketrampilan berbahasa lainnya.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian membaca, tujuan membaca,
tingkat keterampilan membaca, usaha yang dapat dilakukan guru guna meningkatkan
keterampilan membaca siswa dan faktor yang menghambat keterampilan membaca
cepat.
B. Rumusan
masalah
1.
Apa
pengertian membaca?
2.
Apa
tujuan dari membaca?
3.
Jenis-jenis
membaca?
4.
Usaha
apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa?
C. Tujuan
1.
Dapat
memahami arti dari membaca
2.
Mengetahui
tujuan dan manfaat dari membaca
3.
Mengetahui
jenis-jenis membaca
4.
Mengetahui
usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Membaca
Membaca merupakan salah satu ketrampilan
berbahasa yang menduduki posisi dan peranan yang sangat penting dalam kontek
kehidupan manusia (Rahim, 2005). Membaca merupakan suatu proses membangun
pemahaman dari teks yang tertulis (Smith, 1988). Membaca merupakan suatu
ketrampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian ketrampilan yang lebih
kecil lainnya (Ahuja,1999:13). Membaca pada hakikatnya adalah proses
decoding oleh penerima pesan, yaitu proses memaknai bentuk-bentuk bahasa
tertulis sehingga pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat diterima
secara utuh.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk memahami pesan atau isi yang
terkandung didalamnya. Proses pengucapan tulisan ini dapat dilakukan secara
sempurna terucap dan dapat pula dilakukan dengan tidak sempurna yaitu tanpa
suara. Hal ini dapat dilakukan oleh pembaca lanjut.
B. Tujuan
dan Manfaat Membaca
Dengan membaca kita dapat mengetahui
peristiwa-peristiwaa waktu lampau atau waktu sekarang ditempat lain atau
berbagai cerita yang menarik tentang kehidupan di dunia ini. Beberapa tujuan
membaca:
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau
fakta-fakta (reading for details or fact)
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for
main ideas)
3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan,
organisasi cerita (reading for squences or organization)
4. Membaca untuk menyimpulkan (reading for inference)
5. Membaca untuk mengklasifikasikan (reading to
classify).
6. Membaca untuk menilai dan mengevaluasi (reading to
evaluated)
7. Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan
(reading to compare or contrast)
8.
Memahami pesan yang ada dalam bacaan.
9.
Mendapatkan petunjuk melakukan
sesuatu pekerjaan atau tugas.
C. Tingkat
Keterampilan Membaca
Dilihat dari
tampilan pembacaan seseorang, tingkat keterampilan membaca dapat dibedakan
menjadi:
1.
Tingkat
keterampilan membaca yang bersifat mekanik (mechanical skills)
Keterampilan
jenis ini meliputi aspek:
a.
Pengenalan
bentuk huruf
b.
Pengenalan
unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata frase, pola klausa, kalimat dan
lain-lain)
c.
Pengenalan
korespondensi antara bentuk huruf dan bunyi (mengeja)
2.
Tingkat
keterampilan membaca yang bersifat pemahaman (comprehension skills)
Keterampilan
membaca jenis ini meliputi aspek:
a.
Memahami
pengertian sederhana
b.
Memahami
makna, maksud dan tujuan
c.
Evaluasi
isi dan bentuk
Keterampilan
membaca yang bersifat mekanis dapat dikembangkan dengan membaca nyaring,
sedangkan keterampilan membaca yang bersifat pemahaman dapat dikembangkan
dengan membaca dalam hati.
D. Jenis-jenis
Membaca
1.
Membaca
Permulaan
Membaca
permulaan adalah membaca dengan tujuan utama mampu melafalkan huruf-huruf
dengan benar sedangkan informasi merupakan tujuan sekunder. Membaca permulaan
diberikan di kelas satu dan dua SD. Dalam membaca permulaan organ tubuh yang
aktif adalah mata, mulut, telinga dan otak. Membaca permulaan dapat dilakukan
untuk kepentingan orang lain yang menyimak. Sasaran membaca permulaan:
·
Siswa
dapat melafalkan huruf-huruf yang terbentuk dalam susunan kata, frasa atau
kalimat dengan benar.
·
Siswa
dapat menggunakan tanda baca secara benar dalam membaca.
·
Siswa
dapat membaca dengan kecepatan konstan, dapat berkonsentrasi, memiliki volume
suara yang tetap.
·
Siswa
dapat memahami isi bacaan.
·
Siswa
dapat menguasai tanda baca.
2.
Membaca
Lanjut
Membaca
lanjut adalah keterampilan membaca yang baru dapat dilakukan bila si pembaca
telah menguasai membaca permulaan atau membaca teknik sebagai dasar. Membaca
lanjut diberikan di kelas tika ke atas. Dalam membaca lanjut organ tubuh yang
aktif adalah mata dan otak. Membaca lanjut hanya untuk kepentingan sendiri.
Sasaran membaca lanjut:
·
Siswa
dapat memahami isi bacaan
·
Siswa
dapat membaca cepat dengan kecepatan tinggi
·
Siswa
dapat membaca tanpa bersuara, tanpa menggerakkan bibir, tanpa menggerakkan
kepala, tanpa alat bantu tunjuk dan tanpa mengeja
E. Pengajaran
Membaca Lanjut di SD
1.
Membaca
dalam hati
Membaca
dalam hati adalah cara membaca yang dilakukan dengan tidak bersuara, hanya
menggunakan kegiatan visual.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah:
ü
Dilakukan
tanpa suara, tanpa ada gerakkan bibir dan tanpa ada gerakkan kepala.
ü Jangkauan
mata dalam beberapa kata untuk melihat dan menyapu bacaan dengan cepat.
ü Pemahaman
isi bacaan dilakukan dalam hati
ü Konsentrasi
penuh
Berkaitan
dengan hal tersebut diatas untuk menghindari supaya anak tidak berbohong guru
perlu menguji kebenaran membaca mereka dengan memberikan beberapa pertanyaan
singkat tentang bacaan yang dibaca.
2.
Membaca
bahasa
Tujuan
dari membaca bahasa ini adalah:
ü
Menambah
wawasan siswa tentang bahasa indonesia
ü
Mengetahui
tentang pembentukkan kata (morfologi)
ü
Mengetahui
tata tulis bahasa indonesia
ü
Dapat
menganalisis suatu wacana bahasa indonesia
3.
Membaca
pustaka
Membaca
pustaka adalah kegiatan membaca yang bermaksud untuk memperkaya pengetahuan
siswa yang berkaitan dengan materi-materi pelajaran disekolah.
4.
Membaca
indah
Membaca
indah atau membaca estetika sering pula disebut membaca emosional. Tujuannya
untuk memperoleh nilai-nilai estetika lewat nada, irama, intonasi dan
gerak-gerik mimik serta gerakan badan. Bahan membaca indah adalah karya sastra,
baik berupa puisi, prosa atau drama.
5.
Membaca
cepat
Tujuan
membaca cepat adalah agar siswa dalam waktu yang relatif singkat dapat membaca
secara lancar dan dapat memahami isi bacaan secara tepat. Untuk mengukur kecepatan membaca, seorang pembaca
harus mencocokkan tabel berikut ini:
Waktu
|
Kecepatan
Membaca (Kata/Menit)
|
1 menit 00 detik
1 menit 10 detik
1 menit 20 detik
1 menit 30 detik
1 menit 40 detik
2 menit 00 detik
2 menit 10 detik
2 menit 20 detik
2 menit 30 detik
2 menit 40 detik
2 menit 50 detik
3 menit 00 detik
3 menit 10 detik
3 menit 20 detik
3 menit 30 detik
3 menit 40 detik
3 menit 50 detik
4 menit 00 detik
|
589
505
442
382
321
295
272
252
236
221
208
196
186
177
168
161
153
147
|
Hal-hal
yang menghambat kegiatan membaca cepat:
Ø
Membaca
dengan vokalisasi
Ø
Membaca
semivokalisasi
Ø
Membaca
dengan menggunakan alat bantu untuk menunjukan kata yang sedang dibaca
Ø
Membaca
dengan mulut yang bergerak
Ø
Membaca
kata demi kata
Ø
Membaca
regresif
F. Problematika
Keterampilan Membaca
Dalam membaca banyak problematika
yang dihadapi oleh pembaca, diantaranya adalah:
a.
Faktor
fisik
Lingkungan
fisik atau keadaan fisik seseorang berpengaruh besar pada keefektifan seseorang
dalam membaca. Lingkungan yang tidak sesuai dengan situasi ketika membaca akan
berakibat buruk pada hasil membaca. Faktor lingkungan fisik tersebut misalnya
ruangan yang terlalu gelap, benda-benda yang ada pada siswa seperti Handphone
yang berdering sehingga mengganggu konsentrasi membaca. Sedangkan keadaan fisik
yang dapat mengganggu pembaca diantaranya keadaan fisik yang kurang stabil
seperti sakit, suasana hati yang tidak mendukung, kurang tidur atau mengantuk,
mata yang sudah tidak normal, seperti rabun, dan sebagainya.
b.
Faktor
psikologis
Faktor
psikologis ini berhubungan erat dengan sikap atau sifat pribadi pembaca, salah
satunya tidak senang dengan bahan bacaan yang dibaca.
c. Ingatan Jangka Pendek (short-term memory)
Terkadang seseorang tidak
memahami apa yang telah dibacanya. Itu semua disebabkan kurangnya konsentrasi
dan minat dalam membaca. Kadang apa yang sekarang dibaca, keesokan harinya
sudah lupa karena pembaca tidak memahami apa yang dibacanya.
G. Usaha
untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Tugas guru
adalah membantu dan membimbing siswa untuk mengembangkan dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki siswa. Dalam hal ini adalah keterampilan
membaca.
Usaha-usaha yang
dapat dilakukan agar siswa memiliki keterampilan membaca ialah:
1.
Membantu
siswa untuk memperkaya kosakata, dengan cara:
·
Memperkenalkan
sinonim, antonim dan kata-kata dasar yang sama
·
Memperkenalkan
imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran)
·
Mengira-ngira
makna kata dari konteks atau hubungan kalimat
2.
Membantu
siswa untuk memahami makna struktur-struktur kata maupun kalimat.
3.
Guru dapat memberikan penjelasan pengertian
kiasan, sindiran, ungkapan, dan peribahasa.
4.
Guru
mengajukan pertanyaan mengenai ide pokok suatu paragraf, menunjukan kalimat
yang kurang baik, memberi tugas membuat rangkuman.
5.
Guru
melatih siswa untuk membaca dalam tempo waktu yang dibatasi, sehingga melatih
siswa untuk membaca cepat tanpa suara.
6.
Melatih
kemampuan siswa memahami keseluruhan isi ataupun sebagian dari suatu bacaan
7.
Melatih
kemampuan siswa menemukan kalimat yang rumpang dalam suatu bacaan
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Memahami bahasa yang dituturkan oleh
pihak lain adalah sebuah proses decoding, yakni meresapkan kode-kode
yang diterima ke dalam pemahamannya, baik kode-kode tersebut melalui sarana
bunyi maupun tulisan. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan aktif seseorang
dalam berbahasa, dan biasa disebut dengan kemampuan aktif reseptif. Keterampilan
membaca merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Membaca
merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis.
Problematik membaca yang dihadapi oleh
pembaca dapat diatasi yaitu dengan mencari permasalahan yang dihadapi individu
dalam hal ini yakni peserta didik. Permasalahan tersebut dapat diketahui
melalui beberapa cara, diantaranya dengan mengadakan tes karena melalui tes
tersebut dapat diketahui seberapa efektif siswa dalam membaca. Selain itu,
dengan mengadakan wawancara dengan siswa mengenai apa yang menjadi kendala
dalam membaca. Setelah menemukan permasalahan yang dihadapi oleh siswa barulah
dirancang suatu strategi untuk memecahkan permasalahan tersebut.
B.
Saran
0 komentar:
Posting Komentar