Minggu, 30 Juni 2013

keterampilan membaca

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada saat ini kita dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu tuntutan agar kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan membaca. Membaca merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang menduduki posisi dan peranan yang sangat penting dalam kontek kehidupan manusia (Rahim, 2005). Manusia yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.
Membaca sebagai pembelajaran merupakan sarana pengembangan bagi ketrampilan berbahasa lainnya. Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian membaca, tujuan membaca, tingkat keterampilan membaca, usaha yang dapat dilakukan guru guna meningkatkan keterampilan membaca siswa dan faktor yang menghambat keterampilan membaca cepat.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian membaca?
2.      Apa tujuan dari membaca?
3.      Jenis-jenis membaca?
4.      Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa?

C.    Tujuan
1.      Dapat memahami arti dari membaca
2.      Mengetahui tujuan dan manfaat dari membaca
3.      Mengetahui jenis-jenis membaca
4.      Mengetahui usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Membaca
Membaca merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang menduduki posisi dan peranan yang sangat penting dalam kontek kehidupan manusia (Rahim, 2005). Membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis (Smith, 1988). Membaca merupakan suatu ketrampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian ketrampilan yang lebih kecil lainnya (Ahuja,1999:13). Membaca pada hakikatnya adalah proses decoding oleh penerima pesan, yaitu proses memaknai bentuk-bentuk bahasa tertulis sehingga pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat diterima secara utuh.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk memahami pesan atau isi yang terkandung didalamnya. Proses pengucapan tulisan ini dapat dilakukan secara sempurna terucap dan dapat pula dilakukan dengan tidak sempurna yaitu tanpa suara. Hal ini dapat dilakukan oleh pembaca lanjut.
B.     Tujuan dan Manfaat Membaca
Dengan membaca kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwaa waktu lampau atau waktu sekarang ditempat lain atau berbagai cerita yang menarik tentang kehidupan di dunia ini. Beberapa tujuan membaca:
1.      Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or fact)
2.      Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas)
3.      Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for squences or organization)
4.      Membaca untuk menyimpulkan (reading for inference)
5.      Membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).
6.      Membaca untuk menilai dan mengevaluasi (reading to evaluated)
7.      Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast)
8.      Memahami pesan yang ada dalam bacaan.
9.      Mendapatkan petunjuk melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas.
C.    Tingkat Keterampilan Membaca
Dilihat dari tampilan pembacaan seseorang, tingkat keterampilan membaca dapat dibedakan menjadi:
1.      Tingkat keterampilan membaca yang bersifat mekanik (mechanical skills)
Keterampilan jenis ini meliputi aspek:
a.       Pengenalan bentuk huruf
b.      Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain)
c.       Pengenalan korespondensi antara bentuk huruf dan bunyi (mengeja)
2.      Tingkat keterampilan membaca yang bersifat pemahaman (comprehension skills)
Keterampilan membaca jenis ini meliputi aspek:
a.       Memahami pengertian sederhana
b.      Memahami makna, maksud dan tujuan
c.       Evaluasi isi dan bentuk
Keterampilan membaca yang bersifat mekanis dapat dikembangkan dengan membaca nyaring, sedangkan keterampilan membaca yang bersifat pemahaman dapat dikembangkan dengan membaca dalam hati.
D.    Jenis-jenis Membaca
1.      Membaca Permulaan
Membaca permulaan adalah membaca dengan tujuan utama mampu melafalkan huruf-huruf dengan benar sedangkan informasi merupakan tujuan sekunder. Membaca permulaan diberikan di kelas satu dan dua SD. Dalam membaca permulaan organ tubuh yang aktif adalah mata, mulut, telinga dan otak. Membaca permulaan dapat dilakukan untuk kepentingan orang lain yang menyimak. Sasaran membaca permulaan:
·         Siswa dapat melafalkan huruf-huruf yang terbentuk dalam susunan kata, frasa atau kalimat dengan benar.
·         Siswa dapat menggunakan tanda baca secara benar dalam membaca.
·         Siswa dapat membaca dengan kecepatan konstan, dapat berkonsentrasi, memiliki volume suara yang tetap.
·         Siswa dapat memahami isi bacaan.
·         Siswa dapat menguasai tanda baca.

2.      Membaca Lanjut
Membaca lanjut adalah keterampilan membaca yang baru dapat dilakukan bila si pembaca telah menguasai membaca permulaan atau membaca teknik sebagai dasar. Membaca lanjut diberikan di kelas tika ke atas. Dalam membaca lanjut organ tubuh yang aktif adalah mata dan otak. Membaca lanjut hanya untuk kepentingan sendiri. Sasaran membaca lanjut:
·         Siswa dapat memahami isi bacaan
·         Siswa dapat membaca cepat dengan kecepatan tinggi
·         Siswa dapat membaca tanpa bersuara, tanpa menggerakkan bibir, tanpa menggerakkan kepala, tanpa alat bantu tunjuk dan tanpa mengeja

E.     Pengajaran Membaca Lanjut di SD
1.      Membaca dalam hati
Membaca dalam hati adalah cara membaca yang dilakukan dengan tidak bersuara, hanya menggunakan kegiatan visual.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
ü  Dilakukan tanpa suara, tanpa ada gerakkan bibir dan tanpa ada gerakkan kepala.
ü  Jangkauan mata dalam beberapa kata untuk melihat dan menyapu bacaan dengan cepat.
ü  Pemahaman isi bacaan dilakukan dalam hati
ü  Konsentrasi penuh
Berkaitan dengan hal tersebut diatas untuk menghindari supaya anak tidak berbohong guru perlu menguji kebenaran membaca mereka dengan memberikan beberapa pertanyaan singkat tentang bacaan yang dibaca.
2.      Membaca bahasa
Tujuan dari membaca bahasa ini adalah:
ü  Menambah wawasan siswa tentang bahasa indonesia
ü  Mengetahui tentang pembentukkan kata (morfologi)
ü  Mengetahui tata tulis bahasa indonesia
ü  Dapat menganalisis suatu wacana bahasa indonesia

3.      Membaca pustaka
Membaca pustaka adalah kegiatan membaca yang bermaksud untuk memperkaya pengetahuan siswa yang berkaitan dengan materi-materi pelajaran disekolah.

4.      Membaca indah
Membaca indah atau membaca estetika sering pula disebut membaca emosional. Tujuannya untuk memperoleh nilai-nilai estetika lewat nada, irama, intonasi dan gerak-gerik mimik serta gerakan badan. Bahan membaca indah adalah karya sastra, baik berupa puisi, prosa atau drama.

5.      Membaca cepat
Tujuan membaca cepat adalah agar siswa dalam waktu yang relatif singkat dapat membaca secara lancar dan dapat memahami isi bacaan secara tepat. Untuk mengukur kecepatan membaca, seorang pembaca harus mencocokkan tabel berikut ini:
Waktu
Kecepatan Membaca (Kata/Menit)
1 menit 00 detik
1 menit 10 detik
1 menit 20 detik
1 menit 30 detik
1 menit 40 detik
2 menit 00 detik
2 menit 10 detik
2 menit 20 detik
2 menit 30 detik
2 menit 40 detik
2 menit 50 detik
3 menit 00 detik
3 menit 10 detik
3 menit 20 detik
3 menit 30 detik
3 menit 40 detik
3 menit 50 detik
4 menit 00 detik
589
505
442
382
321
295
272
252
236
221
208
196
186
177
168
161
153
147

Hal-hal yang menghambat kegiatan membaca cepat:
Ø  Membaca dengan vokalisasi
Ø  Membaca semivokalisasi
Ø  Membaca dengan menggunakan alat bantu untuk menunjukan kata yang sedang dibaca
Ø  Membaca dengan mulut yang bergerak
Ø  Membaca kata demi kata
Ø  Membaca regresif

F.     Problematika Keterampilan Membaca
Dalam membaca banyak problematika yang dihadapi oleh pembaca, diantaranya adalah:
a.         Faktor fisik
Lingkungan fisik atau keadaan fisik seseorang berpengaruh besar pada keefektifan seseorang dalam membaca. Lingkungan yang tidak sesuai dengan situasi ketika membaca akan berakibat buruk pada hasil membaca. Faktor lingkungan fisik tersebut misalnya ruangan yang terlalu gelap, benda-benda yang ada pada siswa seperti Handphone yang berdering sehingga mengganggu konsentrasi membaca. Sedangkan keadaan fisik yang dapat mengganggu pembaca diantaranya keadaan fisik yang kurang stabil seperti sakit, suasana hati yang tidak mendukung, kurang tidur atau mengantuk, mata yang sudah tidak normal, seperti rabun, dan sebagainya.
b.      Faktor psikologis
Faktor psikologis ini berhubungan erat dengan sikap atau sifat pribadi pembaca, salah satunya tidak senang dengan bahan bacaan yang dibaca.
c.       Ingatan Jangka Pendek (short-term memory)
                       Terkadang seseorang tidak memahami apa yang telah dibacanya. Itu semua disebabkan kurangnya konsentrasi dan minat dalam membaca. Kadang apa yang sekarang dibaca, keesokan harinya sudah lupa karena pembaca tidak memahami apa yang dibacanya.

G.    Usaha untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Tugas guru adalah membantu dan membimbing siswa untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki siswa. Dalam hal ini adalah keterampilan membaca.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan agar siswa memiliki keterampilan membaca ialah:
1.      Membantu siswa untuk memperkaya kosakata, dengan cara:
·         Memperkenalkan sinonim, antonim dan kata-kata dasar yang sama
·         Memperkenalkan imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran)
·         Mengira-ngira makna kata dari konteks atau hubungan kalimat
2.      Membantu siswa untuk memahami makna struktur-struktur kata maupun kalimat.
3.       Guru dapat memberikan penjelasan pengertian kiasan, sindiran, ungkapan, dan peribahasa.
4.      Guru mengajukan pertanyaan mengenai ide pokok suatu paragraf, menunjukan kalimat yang kurang baik, memberi tugas membuat rangkuman.
5.      Guru melatih siswa untuk membaca dalam tempo waktu yang dibatasi, sehingga melatih siswa untuk membaca cepat tanpa suara.
6.      Melatih kemampuan siswa memahami keseluruhan isi ataupun sebagian dari suatu bacaan
7.      Melatih kemampuan siswa menemukan kalimat yang rumpang dalam suatu bacaan

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Memahami bahasa yang dituturkan oleh pihak lain adalah sebuah proses decoding, yakni meresapkan kode-kode yang diterima ke dalam pemahamannya, baik kode-kode tersebut melalui sarana bunyi maupun tulisan. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan aktif seseorang dalam berbahasa, dan biasa disebut dengan kemampuan aktif reseptif. Keterampilan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Membaca merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis.
Problematik membaca yang dihadapi oleh pembaca dapat diatasi yaitu dengan mencari permasalahan yang dihadapi individu dalam hal ini yakni peserta didik. Permasalahan tersebut dapat diketahui melalui beberapa cara, diantaranya dengan mengadakan tes karena melalui tes tersebut dapat diketahui seberapa efektif siswa dalam membaca. Selain itu, dengan mengadakan wawancara dengan siswa mengenai apa yang menjadi kendala dalam membaca. Setelah menemukan permasalahan yang dihadapi oleh siswa barulah dirancang suatu strategi untuk memecahkan permasalahan tersebut.
B.     Saran



0 komentar:

Posting Komentar