Minggu, 30 Juni 2013

prinsip-prinsip disiplin kelas

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin merupakan hal yang kompleks dan kaitannya yaitu berkait antara pengetahuan, sikap, dan perilaku. Kebenaran, kejujuran, tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang, tolong menolong dan sebagainya adalah beberapa aturan disiplin kemasyarakatan yang harus dipelajari/diketahui, disikapi, dan ditegakkan oleh para siswa.
            Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasar pengalaman-pengalamannya sendiri. Pada bab prinsip-prinsip disiplin kelas ini akan mengulas pengertian disiplin, hak, kebutuhan para siswa dan tampilan guru kaitannya dengan disiplin serta disiplin pada level sekolah dan kelas.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pengertian disiplin kelas?
2.      Bagaimanakah hubungan antara hak, kebutuhan siswa dan tampilan guru dengan disiplin?
3.      Bagaimanakah disiplin pada Level Sekolah dan Kelas ?

C.    Tujuan
1.      Memahami pengertian disiplin kelas
2.      Memahami Hak, Kebutuhan Siswa dan Tampilan Guru Hubungannya dengan Disiplin
3.      Mengetahui Disiplin pada Level Sekolah dan Kelas





BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Disiplin Kelas
Kata disiplin berasal dari bahasa latin “disciplina” yang menunjuk kepada belajar dan mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat dengan istilah “disciple” yang berarti mengikuti orang belajar dibawah pengawasan seorang pimpinan. Di dalam pembicaraan disiplin dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi terbentuknya satu sama lain merupakan urutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang menyebutkan istilah siasat dan ketertiban. Diantara kedua istilah tersebut terlebih dahulu terbentuk pengertian ketertiban, baru kemudian pengertian disiplin (Suharsimi, 1993: 114).
Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar.
Disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.
Disiplin kelas adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang didalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetapkan (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996:10). Disiplin pada hakekatnya adalah pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
Sikap disiplin yang dilakukan oleh seseorang sebenarnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi tuntutan nilai tertentu. Nilai-nilai tersebut dapat diklasifikasikan menjadi:
a.       Nilai-nilai keagamaan atau nilai-nilai kepercayaan
Nilai ini diyakini kebenarannya sehingga melahirkan tindak-tanduk disiplin yang penuh ketulusan untuk berkorban.
Contoh: kewajiban sholat lima waktu dan puasa selama satu bulan pada bulan Romadhon bagi umat Islam.
b.      Nilai-nilai tradisional
Nilai-nilai ini melahirkan tindak-tanduk pantangan yang kebanyakan tidak masuk akal dan mengandung misteri.
Contoh: pantangan makan kaki ayam kalau tulisannya ingin bagus, pantangan menduduki bantal, sialnya angka 13 dan sebagainya.




c.       Nilai-nilai kekuasaan
Nilai ini bersumber dari penguasa yang melahirkan tindak-tanduk disiplin demi terlaksananya tata kepemimpinan menurut kehendak penguasa. Nilai ini biasanya diikuti sanksi bagi yang tidak melaksanakan.
Contoh: harus membayar pajak, harus jongkok bila penguasa datang dan sebagainya.
d.      Nilai-nilai subjektif
Pengakuan dari niali ini berdasarkan penilaian pribadi yang melahirkan tindak-tanduk egosentrik.
Contoh: menurut pendapat saya hal ini tidak benar karena Pak Kiai tidak mengatakannya dan sebagainya.
e.       Nilai-nilai Rasional
Nilai yang memberi penjelasan dan alasan perlu tidaknya dilakukan tindak-tanduk disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh: jika ingin berhasil dengan baik dalam sekolah maka harus rajin belajar.

Disiplin kelas merupakan hal esensial terhadap terciptanya perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kelas. Dalam semangat pendekatan pendidikan disiplin hendaknya memiliki basis kemanusiaan dan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip kemanusiaan dan demokrasi berfungsi sebagai petunjuk dan pengecek bagi para guru dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan disiplin. Oleh karena itu, pendekatan disiplin yang dilakukan guru harus:
a.    Menggambarkan prinsip-prinsip pedagogi dan hubungan kemanusiaan.
b.    Mengembangkan dan membentuk profesionalisme personel dan sosial lulusan.
c.    Merefleksikan tumbuhnya kepercayaan dan kotrol dari peserta didik.
d.   Menumbuhkan kesungguhan berbuat dan berkreasi, baik dikalangan guru dan peserta didik tanpa ada kecurigaan dan kecemasan.
e.    Menghindari perasaan beban berat dan rasa terpaksa dikalangan para peserta didik.

B.       Hak, Kebutuhan Siswa dan Tampilan Guru Hubungannya dengan Disiplin
     Beberapa hak siswa yang penting dan yang perlu dijamin adalah:
1. Hak menyelesaikan pendidikan sebaik-baiknya.
     2. Hak persamaan kedudukan atau kebebasan dari diskriminasi dalam kelompok.
     3. Hak berekspresi secara pribadi.
     4. Hak keleluasaan pribadi.
     5. Hak menyelesaikan study secara cepat (Mc Neil dan Wiler, 1990).
       Hak-hak itu semua adalah hak-hak umum yang dimiliki para siswa. Dalam kaitan ini guru harus berusaha menerapkan dalam praktik-praktik disiplin baik pada kebijakan sekolah maupun peraturan atau hukum. Untuk hal tersebut, perlu ada garis sinkronisasi antara disiplin yang seharusnya ditegakkan dengan pertimbangan peraturan yang dibuat.
Kebutuhan Siswa adalah faktor yang relevan dalam menentukan banyak sistem disiplin kelas atau sekolah. Satu contoh adalah hak dan kebutuhan tertentu dari siswa cacat dan siswa yang perlu mendapat perhatian khusus, misalnya, anak cacat tidak dapat dikeluarkan dari sekolah kecuali kalau Dewan Pertimbangan Kualifikasi Profesional menentukan lain. Penentuan itu seperti bahwa penanganan terhadap mereka kalau diteruskan di sekolah tersebut akan merugikan kedua belah pihak.
Berkaitan dengan sejumlah besar kebutuhan para siswa, guru perlu mempertimbangkan dalam menentukan program disiplin kelas yang relevan dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan, tingkat kemampuan umum para siswa dan latar belakang sosio-ekonomi para siswa. Dalam beberapa kelas tingkat perhatian kepada para siswa tidak sepenting seperti kelas lainnya, tetapi di lain kelas, terutama pada kelompok kelas yang berkemampuan rendah, guru dapat memperbaiki pola disiplin lebih baik, cermat dan seksama. Sebagai contoh siswa yang datang dari keluarga berkarakter yang pola disiplinnya bertemperamen kasar, maka kondisi seperti itu akan terbawa ke ruang kelas. Juga banyak guru mengalami problem disiplin ketika para siswa gagal melihat keterkaitan pelaksanaan antara materi yang disajikan kepada kehidupan mereka.
Dalam hal khusus guru-guru memerlukan pertimbangan tentang hubungan program disiplin yang dibuat dengan motivasi individu para siswa. Dalam menegakkan seperangkat ketentuan disiplin sekolah, guru perlu mengkomunikasikan bagaimana para siswa seyogianya bertingkah laku dan apa yang akan terjadi bila siswa berkelakuan lain. Beberapa problema yang akan menganggu disiplin seyogianya dapat diperkirakan sejak dini. Contoh dari problema tersebut adalah siswa melawan. Terhadap hal tersebut, apakah guru membiarkan perilaku siswa yang keluar dari ketentuan yang diaharapkan. Tentu saja tidak, oleh karena itu, kalau terjadi hal seperti itu tindakan preventif segera dapat diterapkan.
Keberadaan guru tidak hanya bertugas menyampaikan kurikulum/materi yang direncanakan kepada para siswa, tetapi kondisi personal disiplin para guru itu sendiri di kelas perlu ditampilkan. Materi dan disiplin harus dikaitkan kepada pemahaman umum dari apa yang diharapkan para siswa. Program yang cukup efektif dalam memberi pemahaman disiplin misalnya, dapat dilaksanakan sekolah dengan cara melibatkan para siswa untuk mendiskusikan topik-topik yang menjadi kepedulian sekolah.

C.      Disiplin pada Level Sekolah dan Kelas
Sekolah dalam upaya menciptakan disiplin secara nyata sudah barang tentu akan berusaha dan melibatkan berbagai unsur atau pihak misalnya dengan guru dalam memberdayakan semua kebijakan, usaha mengidentifikasi secara jelas sebab-sebab siswa berperilaku menyimpang, bekerjasama secara erat dengan orang tua dan para pembina atau pendamping sekolah. Sekolah juga menggunakan beberapa pendekatan untuk menanggulangi perilaku menyimpang para siswa melalui manajemen pembelajaran kurikuler.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya problema disiplin adalah kegaduhan, corak suasana sekolah, pengaruh komunitas yang tidak diinginkan, ketidakteraturan dan ketidakajegan dalam menerapkan peraturan atau hukuman. Tipe-tipe penanggulangan problema disiplin ini biasanya didekati oleh pendekatan teknik manajerial. Misal, Kepala Sekolah dapat meminta staff sekolah, pembina dan guru untuk mengetahui para siswa dan latar belakangnya, menyusun jadwal sebaik mungkin sehingga tidak terjadi satu kegiatan mengganggu kegiatan lain atau kegiatan berfluktuasi pada saat yang sama, menciptakan suasana seperti dirumah sendiri dengan memodifikasi sekolah secara artistik dengan tanaman hidup agar para siswa betah tinggal di sekolah. Sekolah juga dapat mengurangi probema timbulnya gangguan disiplin dengan menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan komunitas lingkungan sekitar dan aparat keamanan lingkungan. Hubungan dan kerjasama tersebut seperti memberi kesempatan kepada masyarakat sekitar memanfaatkan sebagian fasilitas sekolah dan melibatkan mereka untuk ikut serta membangun wilayah sekitar.
Disamping itu sekolah secara teratur menyampaikan laporan dan meminta laporan kepada aparat keamanan. Memberi laporan tentang kegiatan sekolah, misal laporan kegiatan penerimaan dan pengumuman penerimaan siswa baru, pengumuman kelulusan evaluasi belajar nasionla (EBTANAS), acara pekan olahraga dan seni, dan sebagainya. Meminta laporan tentang situasi keamanan pada setiap saat dan memberi kesempatan pada yang berwajib memberi penyuluhan tentang gerakan disiplin nasional, bahaya narkotika, tertib lalu lintas dan sebagainya. Banyak sekolah menghadapi bermacam-macam gangguan disiplin karena adanya watak suka merusak, perbuatan merusak fasilitas sekolah, merokok dan penggunaan obat-obat terlarang dari para siswanya.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa manajemen kelas dalam menanggulangi gangguan disiplin adalah hal yang kompleks. Guru harus dapat merencanakan model pendekatan sendiri yang cocok dengan tampilan diri dan pembelajarannya. Di kelas guru harus banyak bertukar pikiran dan menanyakan kepada para siswa tentang hidup dan belajar sukses. Oleh karena itu, hal-hal berikut sepreti yang dikemukakan oleh McNeil dan Wiles (1990) perlu dihayati dan disimak:
a.         Menunjukkan perilaku siswa yang diharapkan di masa depan.
b.        Mendengarkan, ketika para siswa menceritakan tentang kepedulian mereka.
c.         Mengetahui sedapat mungkin dan se awal mungkin nama-nama para siswa.
d.        Menghindari kata-kata sindiran, berlakulah posotif.
e.         Tersenyum, bersahabat, dan menjalin hubungan harmonis penuh respek.
f.         Mengatahui karakter (sifat, watak) dan latar belakang para siswa.
g.        Bila mungkin, abaikan pelanggaran-pelanggaran kecil.
h.        Mencoba menghindari bentuk-bentuk hukuman secar kelompok.
i.          Menciptakan disiplin kelas sebagai tujuan utama.

Disamping itu terdapat beberapa teknik yang dapat membantu pemeliharaan disiplin kelas dalam mengajar seperti berikut ini:
a.         Tepat waktu dan mulailah pelajaran sesegera mungkin dan siapkan sesuatu yang harus dikerjakan para siswa.
b.        Siapkan rencana pelajaran dan informasikan kepada para siswa apa, kapan, dan dimana aktivitas itu dikerjakan.
c.         Lakukan sesuatu dengan aturan dan pelaksanaan yang sama dan konsisten.
d.        Bervarisai dalam aktivitas kelas.
e.         Tidak mengancam dan menantang para siswa.
f.         Buatlah tugas para siswa yang tepat dan cocok.
g.        Jagalah dan kontrol suara guru.
h.        Tegas dalam permulaan dan secara perlahan mulai dikendorkan bila hubungan sudah terjalin baik.
i.          Hindari adanya siswa favorit diantara mereka.
j.          Jalin hubungan kerjasama dengan orang lain.
Teknik di atas kiranya dapat berguna dan sebagai penopang dalam upaya menanggulangi gangguan disiplin di kelas. Nasehat yang simpatik bagi guru-guru baru berkaitan dengan disiplin adalah mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian waktu. Guru-guru yang berpengalaman dalam memelihara disiplin kelas ialah dengan cara mengontrol suasana kelas dan memanipulasi kelas tersebut berdasarkan variasi respon para siswa.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan. Kaitan dengan disiplin sekolah atau kelas, maka tindak-tanduk yang diharapkan ialah tindak-tanduk yang mencerminkan kepatuhan dan berbagai nilai yang disepakati oleh semua, baik siswa, guru, dan karyawannya yang tergantung dalam tata tertib sekolah/kelas. Disiplin kelas merupakan hal yang esensial terhadap terciptanya perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kelas. Disiplin kelas sangatlah penting dalam kegiatan belajar mengajar dalam lingkungan kelas maupun sekolah,agar tercipta suasana yang kondusif dan tertib aturan antara guru dan peserta didik yang selanjutnya membantu memaksimalkan tujuan pembelajaran yang telah ditargetkan.

B.     Saran
Seorang guru harus mampu mengatur kedisiplinan kelas antara peserta didik maupun guru itu sendiri,selain itu guru maupun peserta didik harus menjunjung tata tertib yang sudah ada guna menciptakan keteraturan dan ketertiban bersama.



DAFTAR PUSTAKA

Rachman, Maman. 1998/1999. Manajemen Kelas. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar

http://pujirokhayanti99.blogspot.com/2012/10/prinsip-prinsip-disiplin-kelas.html


http://nay-hyukvie.blogspot.com/2012/10/makalah-prinsip-prinsip-disiplin-kelas.html

0 komentar:

Posting Komentar